Samudera Beach Hotel: Difference between revisions

From Ensiklopedia
No edit summary
Tag: Manual revert
No edit summary
Line 1: Line 1:
Samudera Beach Hotel atau sekarang bernama Grand Inna Samudra Beach Hotel (GISBH) berlokasi di Jl. Raya Cisolok KM.7 Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Keberadaan Hotel ini tidak lepas dari sosok Presiden Sukarno. Terinspirasi dari perjalanan spiritualnhya yang sering mengunjungi Pelabuhan Ratu, Sukarno pada tahun 1962  menggagas pendirian hotel yang menghadap Samudera Hindia ini (Hulst 1989). Hotel ini selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 15 Februari 1966 oleh Waperdam III Dr. J. Leimena. Dengan dibukanya hotel-hotel modern di Indonesia seperti Hotel Indonesia, Samudera Beach Hotel dan Hotel Bali Beach maka Indonesia memasuki era dunia perhotelan modern dengan tiga fungsi: pertama, menjadi pintu gerbang negara, kedua penghasil devisa untuk negara dan ketiga, sebagai pusat pendidikan dan latihan untuk tenaga perhotelan Indonesia.
Samudera Beach Hotel atau sekarang bernama Grand Inna Samudra Beach Hotel (GISBH) berlokasi di Jl. Raya Cisolok KM.7 Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Keberadaan Hotel ini tidak lepas dari sosok Presiden [[Soekarno]]. Terinspirasi dari perjalanan spiritualnhya yang sering mengunjungi Pelabuhan Ratu, [[Soekarno]] pada tahun 1962  menggagas pendirian hotel yang menghadap Samudera Hindia ini (Hulst 1989). Hotel ini selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 15 Februari 1966 oleh Waperdam III Dr. J. Leimena. Dengan dibukanya hotel-hotel modern di Indonesia seperti Hotel Indonesia, Samudera Beach Hotel dan Hotel Bali Beach maka Indonesia memasuki era dunia perhotelan modern dengan tiga fungsi: pertama, menjadi pintu gerbang negara, kedua penghasil devisa untuk negara dan ketiga, sebagai pusat pendidikan dan latihan untuk tenaga perhotelan Indonesia.


Pembangunan hotel ini menggunakan dana pampasan perang Jepang dengan pelaksana pembangunan PN. Pembangunan Perumahan dan Taisei Kanko Kabushiki Kaisha Ltd. Samudera Beach dibangun di lahan seluas 60 hektare, termasuk lapangan golf. Kepemilikan saham dan pengelolaan Samudera Beach Hotel berpindah tangan beberapa kali. Pengelola pertama adalah perusahaan Jepang OKURA Tokyo dan dari Indonesia pengelolaannya diawasi oleh PT. Ambarukmo Samudera Beach atau Ambarsam Hotel (1962-1966), PT. Hotel Indonesia Internasional (1966-1993), PT. HII dan PT. Natour (1993-1996), PT. Hotel Indonesia Natour (1997-sekarang).  
Pembangunan hotel ini menggunakan dana pampasan perang Jepang dengan pelaksana pembangunan PN. Pembangunan Perumahan dan Taisei Kanko Kabushiki Kaisha Ltd. Samudera Beach dibangun di lahan seluas 60 hektare, termasuk lapangan golf. Kepemilikan saham dan pengelolaan Samudera Beach Hotel berpindah tangan beberapa kali. Pengelola pertama adalah perusahaan Jepang OKURA Tokyo dan dari Indonesia pengelolaannya diawasi oleh PT. Ambarukmo Samudera Beach atau Ambarsam Hotel (1962-1966), PT. Hotel Indonesia Internasional (1966-1993), PT. HII dan PT. Natour (1993-1996), PT. Hotel Indonesia Natour (1997-sekarang).  


Hotel berbintang empat ini tidak lepas dari mitos yang melingkupinya. Konon keinginan Sukarno membangun hotel untuk menikmati pemandangan laut pantai selatan berbalut dengan ritual meditasi dan proses merenung. Hal ini dikaitkan dengan keberadaan sosok Nyi Roro Kidul yang dipercayai sebagian penduduk Jawa. Terdapat kamar khusus yang dipercayai adalah milik Ratu Pantai Selatan bernomor 308. Salah satu perhelatan besar yang diadakan di Samudera Beach Hotel adalah MTQ XXXV Provinsi Jawa Barat.  
Hotel berbintang empat ini tidak lepas dari mitos yang melingkupinya. Konon keinginan [[Soekarno]] membangun hotel untuk menikmati pemandangan laut pantai selatan berbalut dengan ritual meditasi dan proses merenung. Hal ini dikaitkan dengan keberadaan sosok Nyi Roro Kidul yang dipercayai sebagian penduduk Jawa. Terdapat kamar khusus yang dipercayai adalah milik Ratu Pantai Selatan bernomor 308. Salah satu perhelatan besar yang diadakan di Samudera Beach Hotel adalah MTQ XXXV Provinsi Jawa Barat.  
[[File:Samudera beach hotel.jpg|center|frame|class=img-fluid|(Sumber: Hotel Indonesia Group)]]
[[File:Samudera beach hotel.jpg|center|frame|class=img-fluid|(Sumber: Hotel Indonesia Group)]]
Penulis: Martina Syafitri
Penulis: Martina Syafitri

Revision as of 09:41, 10 July 2023

Samudera Beach Hotel atau sekarang bernama Grand Inna Samudra Beach Hotel (GISBH) berlokasi di Jl. Raya Cisolok KM.7 Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Keberadaan Hotel ini tidak lepas dari sosok Presiden Soekarno. Terinspirasi dari perjalanan spiritualnhya yang sering mengunjungi Pelabuhan Ratu, Soekarno pada tahun 1962  menggagas pendirian hotel yang menghadap Samudera Hindia ini (Hulst 1989). Hotel ini selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 15 Februari 1966 oleh Waperdam III Dr. J. Leimena. Dengan dibukanya hotel-hotel modern di Indonesia seperti Hotel Indonesia, Samudera Beach Hotel dan Hotel Bali Beach maka Indonesia memasuki era dunia perhotelan modern dengan tiga fungsi: pertama, menjadi pintu gerbang negara, kedua penghasil devisa untuk negara dan ketiga, sebagai pusat pendidikan dan latihan untuk tenaga perhotelan Indonesia.

Pembangunan hotel ini menggunakan dana pampasan perang Jepang dengan pelaksana pembangunan PN. Pembangunan Perumahan dan Taisei Kanko Kabushiki Kaisha Ltd. Samudera Beach dibangun di lahan seluas 60 hektare, termasuk lapangan golf. Kepemilikan saham dan pengelolaan Samudera Beach Hotel berpindah tangan beberapa kali. Pengelola pertama adalah perusahaan Jepang OKURA Tokyo dan dari Indonesia pengelolaannya diawasi oleh PT. Ambarukmo Samudera Beach atau Ambarsam Hotel (1962-1966), PT. Hotel Indonesia Internasional (1966-1993), PT. HII dan PT. Natour (1993-1996), PT. Hotel Indonesia Natour (1997-sekarang).

Hotel berbintang empat ini tidak lepas dari mitos yang melingkupinya. Konon keinginan Soekarno membangun hotel untuk menikmati pemandangan laut pantai selatan berbalut dengan ritual meditasi dan proses merenung. Hal ini dikaitkan dengan keberadaan sosok Nyi Roro Kidul yang dipercayai sebagian penduduk Jawa. Terdapat kamar khusus yang dipercayai adalah milik Ratu Pantai Selatan bernomor 308. Salah satu perhelatan besar yang diadakan di Samudera Beach Hotel adalah MTQ XXXV Provinsi Jawa Barat.

(Sumber: Hotel Indonesia Group)

Penulis: Martina Syafitri


Referensi

Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi. 1990. Sejarah dan Pembangunan Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi. Jakarta: Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi.

Hotel Indonesia Group. Tt. Historical Hotel in Sukabumi. Diakses pada 17 Juli 2022 pada https://hig.id/hotels/grand-inna-samudra-beach

Hulst, Wiecher. “Indonesische Notities: Een betoverde kamer”. NRC Handelsblad. 27 Juli 1989

Kemenag. 2018. Kab. Sukabumi Tuan Rumah MTQ XXXV Prov. Jawa Barat. Diakses pada 17 Juli 2022 pada https://jabar.kemenag.go.id/portal/read/kab-sukabumi-tuan-rumah-mtq-xxxv-prov-jawa-barat