ASEAN
ASEAN merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nation, dikenal juga dengan Perhimpunan Regional Negara-negara di Asia Tenggara. Berdiri pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, yang kemudian dikenal dengan Deklarasi Bangkok. Dengan anggota awal sebanyak lima negara, antara lain Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina (Ula 1982:350). Dalam deklarasi tersebut masing-masing negara diwakili Menteri Luar Negerinya, yaitu Adam Malik dari Indonesia, Thanat Khoman dari Thailand, S. Rajaratnam dari Singapura, dan Narciso Ramos dari Filipina. Sementara dari Malaysia dihadiri Wakil Pendana Menterinya yang juga merangkap sebagai Menteri Pertahanan dan Pembangunan Malaysia, Tun Abdul Razak (Prasetyono 2010: 1).
Tujuan penting didirikannya ASEAN ialah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi, perkembangan sosial, dan pengembangan budaya di wilayah regional. Selain itu, guna mempromosikan stabilitas kawasan dengan cara menghindari konflik terbuka di antara negara anggota lewat penghormatan terhadap prinsip-prinsip yang dibangun bersama. Di samping juga mengurangi pertikaian antar kubu negara anggota selepas Perang Dingin 1947, sehingga terciptakan sebuah kawasan yang damai dan tidak dimasuki kepentingan negara-negara besar pada masa itu, seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, Jepang, dan Cina (Muhammad 2011: 498).
Mengingat di era awal 1960-an, negara-negara di kawasan Asia Tenggara dapat dikatakan masih berada pada lingkungan yang kurang kondusif, ditambah efek dari poskolonialisme yang membuat hubungan sosial-politik antar negara khususnya kawasan regional masih lemah. Selain itu, konflik sengketa batas wilayah (teritorial) antaranegara Asia Tenggara, termasuk masalah-masalah intervensi dari negara adidaya. Oleh karenanya, dengan dibentuknya ASEAN sebagai hasil dari Deklarasi Bangkok diharapkan dapat meningkatkan stabilitas dan perdamaian, tumbuhnya saling percaya antara negara anggota, dan tidak ada lagi konflik dalam skala besar (Mohadib 2018: 37).
Hal tersebut sejalan dengan visi yang diusung politik luar negeri Indonesia saat itu, yakni mewujudkan ketertiban internasional yang dibangun atas dasar kemerdekaan nasional, perdamaian dunia, dan keadilan sosial antar bangsa, khususnya negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Maka keterlibatan Indonesia di ASEAN tersebut diharapkan akan membawa keamanan bagi kedaulatan negara Indonesia, serta perkembangan ekonomi Indonesia di kawasan regional Asia Tenggara (Sandilaga 1973: 1). Terlebih lagi, sekretariat atau gedung pertemuan antarnegara anggota ASEAN yang berlokasi di Indonesia, tepatnya di Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan (Rahayu, dkk 2021: 95).
Tak hanya urusan politik, kerja sama antaranegara anggota ASEAN juga terjadi pada lingkup sosial dan budaya, seperti mengadakan program pemerataan kesejahteraan dan penanggulangan masalah kependudukan, pengembangan sumber daya manusian, perlindungan terhadap anak-anak disabilitas, serta pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika maupun obat-obatan terlarang. Selain itu, menyelenggarakan pesta olahraga antarnegara anggota ASEAN atau dikenal dengan SEA Games setiap dua tahun sekali, festival budaya, hingga pertukaran pelajar/mahasiswa ASEAN (Prasetyono 2010: 5).
Seiring berjalannya waktu, jumlah negara anggota ASEAN semakin bertambah. Terdapat lima negara yang menyatakan diri bergabung dengan ASEAN sampai akhir 1990-an, di antaranya Brunai Darussalam pada 7 Januari 1984, Vietnam pada 28 Juli 1995, Myanmar pada 23 Juli 1997, Laos pada 23 Juli 1997, dan Kamboja pada 30 April 1999 (Prasetyono 2010: 2–3). Saat ini, ASEAN telah memiliki anggota baru yaitu Timor Leste pada 11 November 2022, melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-40/41 yang berlangsung di Phnom Penh, Kamboja. Dengan demikian, lengkap sudah 11 negara di kawasan Asia Tenggara yang tergabung ke dalam anggota ASEAN (Radhitya 2023: 48).
Penulis: Mochammad Nginwanun Likullil Mahamid dan Azrohal Hasan
Instansi: Universitas Indonesia
Editor: Dr. Bondan Kanumoyoso
Referensi
Mohadib. 2018. “Prospek dan Tantangan Komunitas Politik Keamanan ASEAN.” Jurnal Kajian LEMHANNAS RI, edisi 35, hlm. 35–48.
Muhamad, Simela Victor. 2011. “Dinamika Perkembangan ASEAN Menuju A People Oriented Organization.” Jurnal Kajian DPR RI, vol. 16(3), hlm. 493–516.
Prasetyono, Tri. 2010. Mengenal ASEAN dan Negara-negaranya. Semarang: Bengawan Ilmu.
Radhitya. 2023. “Desas-desus Struktur Anggota ASEAN hingga Masuknya Timor Leste ke dalam Bagian Anggota ASEAN.” Jurnal Locus Delicti, vol. 4(1), hlm. 48–61.
Rahayu, Gilang Dewi, dkk. 2021. “Konsep Arsitektur Ikonik pada Gedung Sekretariat ASEAN di Kebayoran Baru.” Jurnal Arsetiktur, Bangunan, dan Lingkungan, vol. 10(2), hlm. 95–102.
Singadilaga, Dudy. 1973. Politik Luar Negeri Indonesia: Suatu Esai Populer. Bandung: ALUMNI.
Ula, Mutammimul. 1982. “Konstitusi Dasar: Perhimpunan Regional ASEAN.” Jurnal Hukum Pidana UI, vol. 12(4), hlm. 349–353.