Djago! Djago!

From Ensiklopedia

Djago! Djago! adalah nama sebuah surat kabar yang diterbitkan oleh kantor International Debating Club Padangpanjang, Sumatra Barat. Surat kabar ini terbit pertama kali pada 8 Oktober 1923 dan dipimpin oleh Natar Zainuddin  dengan redakturnya Arif Fadhilah (Djago! Djago!, 8 Oktober 1923). Surat kabar ini dicetak sebanyak enam halaman, memakai slogan “suara merdeka kaum melarat”. Menilik slogan yang diusung,  koran ini jelas diarahkan pada kaum miskin, tani, buruh, dan mereka yang lemah secara ekonomi (Sufyan 2017: 56).

Djago! Djago! adalah penamaan yang berasal dari bahasa Minangkabau. Djago dalam bahasa Minangkabau berarti ‘bangun’ dalam bahasa Indonesia. Namun bila kata ini diucapkan dua kali dan disertai dengan tanda seru, Djago! Djago!, maka artinya berubah menjadi himbauan yang lebih mendekati perintah, yaitu “Bangun! Bangun!”. Karena itu, nama surat kabar ini bisa ditafsirkan sebagai sebuah himbauan yang tegas agar para pembacanya segera bangun, bangkit atau sadar dari berbagai ketertinggalanan, kebodohan, kejumudan, pasrah akan nasib, pasrah atas perlakuan penjajah, dan lain sebagainya yang sejenis dengan itu.

Bagian Header Surat kabar Djago! Djago!. Sumber: Dokumentasi Pribadi.


Djago! Djago! terbit beberapa bulan sebelum berdirinya Sarekat Rakyat di Padangpanjang, dan kenyataannya memang menjadi organ perserikatan itu, bahkan ketika Sarekat Rakyat berganti menjadi PKI. Hal ini dimungkinkan karena Natar Zainuddin adalah salah seorang tokoh PKI di Padangpanjang. Sebagai surat kabar beraliran komunis, Djago! Djago! memang merupakan bagian dari strategi propaganda komunis untuk ‘membumikan’ ajaran Marxis di Sumatra Barat khususnya (Zed 1980: 19; Sufyan 2021: 57).  

Di awal penerbitannya, pimpinan redaksi Natar Zainuddin mengingatkan bahwa kapitalisme adalah penyebab  kemiskinan, yang telah meraup keuntungan besar di seluruh dunia dengan menggerakkan perusahaan menurut kemauan dan keinginan dari pemilik modal (kapitalis). Natar juga mengingatkan seluruh pembaca berhati-hati terhadap kapitalis yang ‘menghisap’ rakyat. Kaum kapitalis ingin merengkuh semua kekayaannya di atas satu tangan saja (Djago! Djago! tanggal  8 Oktober 1923).

Beberapa penulis yang intens berkontribusi di Djago! Djago!  antara lain Natar Zainuddin, Haji Datuk Batuah, dan Arif Fadhillah. Beberapa artikel yang mengemuka di surat kabar ini antara lain terkait persoalan kapitalisme, kolonialisme, hubungan Islam dan Komunisme, serangan terhadap Abdul Muis, dan lainnya (Sufyan 2017: 57-58) 

Penerbitan Djago! Djago! didampingi oleh surat kabar Pemandangan Islam yang juga memiliki ideologi yang sama. Pemandangan Islam dipimpin oleh Haji Datuk Batuah dengan redakturnya Djamaluddin Tamim. Kedua pers komunis ini merupakan sumber wacana yang menyeimbangkan ajaran Islam dan protes sosial dalam masyarakat Minangkabau khususnya. Sikap anti pemerintah menjadi hambatan paling serius untuk mempengaruhi opini masyarakat. Di tangan kedua propagandis komunis, ajaran Islam menjadi legitimasi gerakan sekaligus identitas (Kahin 2005: 460).

Pimpinan redaksi Djago! Djago! akhirnya ditangkap bersama dengan pimpinan Pemandangan Islam karena dituduh telah menyebar ujaran kebencian, menghasut rakyat untuk tidak tunduk dan harus melawan kapitalisme. Tanpa proses peradilan, keduanya dibuang ke Nusa Tenggara Timur, selanjutnya menjadi interniran Digoel. Di akhir kekuasaan kolonial Belanda, bersama dengan interniran Digoel lainnya, mereka diekternir ke Australia Barat dan dibebaskan pada tahun 1946.  

Penulis: Fikrul Hanif Sufyan
Instansi: STKIP Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh
Editor: Prof. Dr. Phil. Gusti Asnan


Referensi

Djago! Djago!, tanggal 8 Oktober 1923.

Kahin, Audrey. 2005. Dari Pemberontakan ke Integrasi. Sumatra Barat dan Politik Indonesia 1926-1998. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sufyan, Fikrul Hanif (2017). Menuju Lentera Merah. Gerakan Propagandis Komunis di Serambi Mekah 1923-1949. Yogyakarta: UGM Press.         

__________________(2021). Gejolak Sosial di Sumatra Barat. Islam Modernis dan Komunis 1915-1930. Yogyakarta: Kendi.

Zed, Mestika, 1980, “Pemberontakan Silungkang pada tahun 1927: Suatu Studi tentan Gerakan Sosial di Sumatera barat”, Skripsi Sarjana, Fakultas sastr aUniv. Gajah Mada.