Jakob Oetama
Jakob Oetama merupakan sosok penting dalam berdirinya harian terbesar Kompas Gramedia pada tahun 1965 bersama sahabatnya yaitu Petrus Kanisius Ojong. Beliau lahir pada tanggal 27 September 1931 di Magelang, Jawa Tengah (Oetama, 2009). Setelah menempuh pendidikan di Yogyakarta, karir Jakob Oetama dimulai dengan menjadi seorang guru di sekolah menengah pertama Mardi Yuana, Jawa Barat, pada tahun 1952-1953. Kemudian beliau melanjutkan sekolah tingginya di Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada hingga tahun 1961.
Beliau mulai serius menggeluti dunia jurnalistik tidak lama setelah beliau lulus. Jiwa pendidik yang didapatkan dari sang ayah juga tidak luntur. Bahkan, salah satu tujuan utama dibalik keseriusannya menggeluti dunia jurnalistik adalah untuk dapat memberikan pendidikan kepada masyarakat. Jakob Oetama kemudian bekerja menjadi redaktur di majalah Penabur di Jakarta. Tahun 1963, bersama Petrus Kanisius Ojong menerbitkan majalah Intisari yang menjadi awal dari Harian Kompas pada tahun 1965.
Jakob Oetama sering menuliskan pemikirannya dalam surat kabar yang didirikannya tersebut, termasuk tentang kondisi negara yang sedang dalam masa kekuasaan Orde Baru. Jakob Oetama berani menyampaikan kritik-kritiknya terhadap tindakan pemerintah yang nilainya sudah melenceng (Oetama, 2001). Namun, beliau dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan memiliki empati yang tinggi terhadap karyawan-karyawannya (Nurudin, 2006: 56-57).
Penulis: Fernanda Prasky Hartono
Instansi: Universitas Gadjah Mada
Editor: Dr. Sri Margana, M.Hum.
Referensi
Nurudin, 2006, Jurnalisme Kemanusiaan, Studi Tentang Pemikiran Jakob Oetama Mengenai Pers dan Jurnalisme, Tesis Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Oetama, J., 2001, “Suara Nurani” Tajuk Rencana Pilihan 1991-2001. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.
Oetama, J., 2009, Bersyukur dan Menggugat Diri. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.