Pabrik Pupuk Sriwidjaja
PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) adalah pabrik pupuk urea pertama dan terbesar di Indonesia. Rencana pembangunannya telah dimulai sejak tahun 1956 ketika Perdana Menteri Ir. Djuanda bersama stafnya di Biro Perancangan Negara (BPN), Mr. Ali Budiardjo dan Prof Ir. Otong Kosasih, menjadikannya sebagai rancangan dalam Rancangan Pembangunan Lima Tahun Pertama 1956-1960. Pada 24 Desember 1959, PT Pusri secara resmi didirikan berdasarkan akte notaris Eliza Pondaag dengan status Perseroan Terbatas (Ken 1992 : 13)
Setelah terbentuknya PT Pusri secara hukum, studi kelayakan dibuat perusahaan Amerika Gass & Bell Associated dengan rumusan yang dikenal dengan sebutan “Bell Report” yang menyebutkan rekomendasi alternatif pembangunan pabrik dengan bahan baku gas alam di Palembang. Selanjutnya Sungai Selayur, tepatnya di Kelurahan 1 dan 2 Ilir Palembang, ditetapkan sebagai tempat pembangunan pabrik pupuk urea I dengan kapasitas awal 100.000 ton per tahun, dan diresmikan oleh Presiden Sukarno pada 4 Juli 1964. Satu dekade kemudian, yaitu tahun 1974, Pabrik Pusri II diresmikan dengan kapasitas 380.000 ton pertahun (Annual Report 2020: 82). Pabrik Pupuk Sriwidjaja penting bagi Indonesia karena merupakan pelopor perusahaan pupuk di Tanah Air, dan menjadi pemasok tenaga-tenaga ahli perpupukan yang andal bagi perusahaan-perusahaan pupuk lain di Indonesia.
Hingga tahun 1994, PT Pusri memiliki empat pabrik, yakni Pusri I (sejak November 1989 operasi pabrik pupuk ureanya dihentikan dan digantikan dengan Pusri I-B), Pusri II, Pusri III dan Pusri IV dengan kapasitas produksi 1,5 juta ton urea dan 937.000 ton amoniak. Pada tahun 2010 terjadi mekasnisme pemisahan tidak murni atau spin off dalam tubuh PT Pupuk Sriwidjaja. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang tetap disebut sebagai Pusri menjadi anak perusahaan dan beroperasi efektif sejak 1 Januari 2011. Sedangkan PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) menjadi perusahaan Induk. Setelah proses korporasi tersebut PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) kemudian secara resmi berganti nama menjadi PT Pupuk Indonesia (Persero) yang juga disebut PTPI sejak 5 April 2012 (Annual Report 2020: 84).
Penulis: Eka Ningtyas
Instansi: Universitas Negeri Yogyakarta
Editor: Dr. Andi Achdian, M.Si
Referensi
‘Akselerasi Transfromasi Bisnis Menuju Perusahaan Agro Industri Unggul Di Asia: Laporan Tahunan 2020’. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, 2020.
KEN. ‘Empat Windu PT Pupuk Sriwijaya’. Kompas, 2 January 1992.