Samsoeddin
R. Samsoeddin adalah politisi dan anggota BPUPKI pada masa awal pembentukan negara Republik Indonesia. Ia lahir di Sukabumi Jawa Barat pada 1 Januari 1908, dan dikenal dengan nama panggilan Mr. Rd. Sjamsoeddin atau Syamsuddin. Ia wafat di Jakarta pada tanggal 15 Oktober 1950.
Samsoeddin menempuh pendidikan pertamanya pada tahun 1915 di Sekolah Agama Sukabumi selama dua tahun. Masih di kota kelahirannya, ia pada 1922 melanjutkan sekolahnya ke Europeesche Lagere School (ELS), yang umumnya diikuti oleh anak bangsawan (de Boer 1936: 512). Setelah lulus dari ELS, ia melanjutkan ke Algemeene Middelbare School (AMS) di Bandung dengan diploma pada tahun 1929. Ia kemudian meneruskannya ke sekolah hukum selama dua tahun di Jakarta, sedangkan gelar meester in de rechten diperolehnya di Belanda, setelah ia melanjutkan sekolah hukumnya di Universitas Leiden. Ia lulus pada 4 Oktober 1935 dengan predikat kelulusan Cum Laude.
Sejak selesai sekolah di Leiden, Samsoeddin mulai mengisi sejumlah posisi jabatan, mulai dari Algemeene Secretaris di Bogor pada 1937, lalu pada 1938 menjadi Comerse Redaktur, Departemen Urusan Ekonomi di Jakarta. Pada tahun 1940, ia dipilih menjadi Wakil Wali Kota Bogor lalu setahun kemudian dipilih menjadi anggota Volksraad menggantikan M.H. Thamrin. Pada 1 Mei 1943 sebagai Wakil Ketua Kantor Besar Pusat Kebudayaan di Jakarta. Pada 2 November 1944 ia menjadi Wali Kota Sukabumi dilanjutkan pada 28 Mei 1945 menjadi anggota BPUPKI. Pada tahun 1947 ia pindah ke Yogyakarta, kemudian menjadi Wakil Perdana Menteri pada 11 November 1947-29 Januari 1948 lalu menjadi Menteri Penerangan pada 4 Agustus 1949-20 Desember 1949, dilanjutkan pada 23 Januari 1950- 15 Oktober 1950 menjadi Duta Besar Luar Biasa (Munandi Shaleh, 2014).
Sebelum pergi ke Belanda, Samsoeddin sudah menjadi anggota Partai Rakyat Indonesia dan turut aktif mengurus surat kabar Berita Oemoem. Pada tahun 1938, tiga tahun setelah lulus dari Negeri Belanda, Mr. Samsoeddin menjadi wakil wali kota (loco burgemeester) di Bogor. Ia pun menjadi anggota Volksraad pada tahun 1940. Pada masa pendudukan Jepang, Mr. Samsoeddin merupakan salah satu tokoh pendiri dan pemimpin Gerakan Tiga A. Selain itu juga merupakan salah satu anggota yang diangkat menjadi anggota Tjhuo Sangi-in. Sebagai anggota Tjhuo Sangi-in, suaranya cukup tajam. Salah satu di antara usulnya ialah agar diadakan perbaikan di kalangan petani dengan memikirkan kebutuhan petani itu sendiri. Ini merupakan usul sekaligus kritik terhadap sikap Pemerintah Jepang yang memperlakukan petani dengan sewenang-wenang.
Sebagai konsekuensi dari kritikannya tersebut, Mr. Samsoeddin diberikan tugas untuk menjabat walikota (shico) Sukabumi. Dengan demikian ia tidak lagi menjadi anggota Tjhuo Sangi-in. Jabatan lain yang pernah dipangku adalah Kepala Bagian Keselamatan dari POETERA. Ketika Pemerintah Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), Samsoeddin diangkat sebagai anggota lembaga tersebut.
Syamsuddin meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 15 Oktober 1950 dan dishalatkan di Masjid Agung Sukabumi lali dikebumikan di pemakaman umum Ciandam, Sukabumi. Untuk mengenang jasanya, Pemerintah Sukabumi mengabadikan namanya menjadi nama Rumah Sakit Daerah dan menjadi nama jalan di depan Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Sukabumi atas saran Presiden Sukarno. Pada 12 Agustus 1966, Presiden Soeharto juga menganugerahinya Bintang Mahaputra Utama.
Penulis: I Ketut Ardhana
Referensi
de Boer, D.W.N., ”De Gang van Zaken op Roti onder Nederlanfsche Suzereiniteit (Slot), Kolonial Tijdschrift (KT), 1936.
H. Munandi Shaleh (March 10th, 2014). "Riwayat Singkat Mr. Rd. Syamsuddin". PUIJabar.org. Diakses tanggal 20 Oktober 2021.
Raden Sjamsoeddin https://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Sjamsoeddin.
https://m.hukumonline.com/berita/baca/lt5b795a980a093/kenali-pejuang-kemerdekaan-berlatar-belakang-hukum?page=all.
Tokoh-Tokoh Badan Penyelenggara Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
http://repositori.kemdikbud.go.id/12970/1/Tokoh%20tokoh%20badan%20penyelidik%20usaha%20usaha%20persiapan%20kemerdekaan%20indonesia.pdf.