Sekolah Polisi Sukabumi
Sekolah Polisi Sukabumi telah ada sejak masa kolonial Belanda dan telah melahirkan banyak perwira tinggi di Kepolisian Republik Indonesia. Sekolah Polisi pertama didirikan pada tahun 1914 di Jakarta, Surabaya dan Semarang. Pada tahun 1920 Sekolah Polisi dipusatkan di Jakarta kemudian dipindah ke Bogor sampai akhirnya pada 1925 dipusatkan di Sukabumi. Pada masa sekolah di Sukabumi inilah pendidikan polisi mulai menggunakan sistem kepangkatan seperti: komisaris polisi, inspektur polisi, mantri polisi, hopagen polisi, poshis komandan, reserse dan agen polisi (Oudang 1952:177). Pada zaman pendudukan Jepang, Sekolah Polisi Sukabumi digunakan untuk melatih para keibodan atau barisan pembantu polisi dengan tujuan meningkatkan kualitas keibodan dan juga departemen kepolisian untuk etnis China (Pusponegoro, Notosusanto, 2008:46). Selain untuk melatih keibodan, Sekolah Polisi Sukabumi juga masih digunakan untuk mendidik agen polisi yang dilakukan Futsuka (bagian rendah) dan mendidik calon kader yang dilakukan oleh Kotoka (bagian tinggi) (Oudang 1952:177).
Setelah Jepang hengkang dari Indonesia, Sekolah Polisi Sukabumi tetap digunakan sebagai tempat mendidik calon-calon polisi Republik Indonesia. Pada tahun 1946 Sekolah Polisi Sukabumi diubah menjadi Sekolah Polisi Negara Republik Indonesia dan bertugas mendidik calon agen polisi, inspektur polisi dan komisaris polisi (Oudang 1952:179). Pada tahun 1948 Sekolah Polisi Negara Sukabami kembali mengadakan kursus untuk para hopagen polisi, sekolah polisi di Jakarta dan difokuskan di Sukabumi (Oudang 1952:178). Pada tahun 1965, Sekolah Polisi Negara Sukabumi menjadi balai pendidikan polisi untuk para bintara, perwira dan menjadikan SPN Sukabumi menjadi semacam pusat pendidikan untuk para calon petinggi kepolisian Indonesia (Tanumidjaja 1971: 133).
Salah satu tokoh kepolisian Republik Indonesia yang menerima pendidikan kepolisian di Sekolah Polisi Sukabumi adalah Hoegeng Iman Santoso, yang pernah menjabat Kepala Polisi Republik Indonesia ke-5. Hoegeng menempuh pendidikan kepolisiannya di Sekolah Polisi Sukabumi pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Hoegeng masuk pada tingkatan kader polisi tinggi karena sebelumnya Hoegeng adalah alumni sekolah polisi di daerah. Hoegeng sendiri menyelesaikan pendidikannya di Sukabumi pada tahun 1944 (Santoso 2009: 34).
Penulis: Suprayitno
Instansi: Universitas Sumatera Utara
Editor: Dr. Restu Gunawan, M.Hum
Referensi
Oudang, M (1952) Perkembangan Kepolisian di Indonesia. Jakarta: Mahabarata.
Posponegoro, Mawarti Djoened., Notosusanto, Nugroho (2008) Sejarah nasional Indonesia: Zaman Jepang dan zaman Republik Indonesia, 1942-1998. Jakarta: Balai Pustaka
Santoso, Aris (2009) Hegeng Oase Menyejukan di Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa. Jakarta: Bentang
Tanumawidjaja, Memet (1971) Sedjarah Perkembangan Angkatan Kepolisian. Jakarta : Pusat Sejarah ABRI.