Gurnam Singh

From Ensiklopedia
Gurnam Singh, Mantan pelari marathon Indonesia di Jakarta. Sumber: Pusat Data TEMPO


Gurnam Singh adalah pelari nasional berprestasi yang pernah menggaungkan nama Indonesia di perhelatan akbar Asian Games 1962 dalam cabang atletik nomor 10.000 meter (Sinar Harapan, 5 Juli 2003). Ia dikenal sebagai Pentas akbar olahraga se-Asia Tenggara tersebut menempatkan Indonesia sebagai juara dua dalam pemerolehan medali. Tercatat Indonesia berhasil mendapatkan 21 emas, 26 perak, dan 30 perunggu (Zara, 2018: 174). Meskipun tidak selalu meraih podium peringkat pertama, nama Gurnam Singh hampir selalu menghiasi tajuk berita media massa, terutama berkaitan dengan kontestasi dunia atletik baik di lingkup nasional maupun Asia Tenggara dalam kurun waktu 1950-an hingga 1962.

Ia lahir di Punjab, India pada 16 Agustus 1931. Proses yang dilalui Gurnam Singh sebelum mencapai puncak podium Asian Games untuk mengharumkan nama Indonesia terbilang cukup panjang. Sebelum berpindah kewarganegaraan, Gurnam Singh adalah atlet India yang telah mengukir prestasi sejak berusia 20 tahun. Seperti diberitakan Java Bode, saat kejuaraan Asian Games diselenggarakan di New Delhi, India pada 1951, Gurnam Singh menduduki peringkat keempat dalam lari 100 meter dengan waktu 12,5 detik, hanya terpaut 0,5 detik saja dari rekan senegaranya, Kursid Achmade yang berada di tempat ketiga dengan torehan waktu 12 detik. Dari keseluruhan dasalomba yang diselenggarakan tahun itu, Gurnam Singh berhasil menyabet gelar juara pertama di ajang tolak peluru dengan jarak 37 kaki 17 inci, mengalahkan Fumis dari Jepang yang mencatatkan jarak 34 kaki 3 inci (Java Bode, 9 Maret 1951).

Tiga tahun kemudian, dalam seleksi untuk menjaring kandidat yang akan mewakili Indonesia dalam ajang Asian Games di Manila, Filipina, nama Gurnam Singh tersemat dalam daftar nominasi atlet yang diusulkan oleh Konsulat PASI Medan (Het Nieuwsblad voor Sumatra, 6 Januari 1954). Pada tahun yang sama, Gurnam Singh mencatat rekor baru lari 10.000 meter dalam Kejuaraan Atletik Indonesia. Meski tertinggal jauh di putaran awal, pada akhirnya Gurnam Singh mampu mengungguli saingan terberatnya kala itu, yakni Liem San Lee, dengan torehan waktu 36 menit 9 detik (Indische Courant voor Nederland, 17 November 1954). Perjalanan karir Gurnam Singh dalam dunia atletik pun turut diwarnai dengan kegagalan. Sekitar satu tahun kemudian, setelah ia mencatatkan rekor nasional, ia harus mengakui keunggulan Liem San Lee di nomor 25.000 meter dalam kejuaraan atletik yang diselenggarakan PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) pada tahun 1955 di Stadion Ikada, Jakarta (De Nieuwsgier, 29 Oktober 1955). Walau sempat unggul di 3.000 meter pertama, Gurnam Singh tertinggal 0,11 detik dari Liem yang berhasil menorehkan waktu 17 menit 39 menit (Indische Courant voor Nederland, 5 November 1955).

Rekor yang digenggam Gurnam Singh mampu bertahan setidaknya selama dua tahun sebelum dipecahkan oleh Dalip Singh pada tahun 1956 dalam kejuaraan atletik yang diselenggarakan oleh PASI di Yogyakarta. Di nomor lari 10.000 meter, Dalip Singh mencatatkan rekor baru nasional dengan 34 menit 21 detik, sedangkan rekor lama Gurnam Singh 36 menit 9 detik. Tidak hanya di nomor 10.000 meter saja, dalam kejuaraan ini beberapa rekor juga dipecahkan, yaitu di nomor lari 400 meter, 1.500 meter, dan 5.000 meter (Java Bode, 14 September 1956).

Penulis: Florentinus Galih Adi Utama
Instansi: Program Studi Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Editor: Dr. Sri Margana, M.Hum.


Referensi

De Nieuwsgier, 29-10-1955

Het Nieuwsblad voor Sumatra, 06-01-1954

Indische Courant voor Nederland, 17-11-1954

Indische Courant voor Nederland, 05-11-1955

Java Bode, 09-03-1951

Java Bode, 14-09-1956

Sinar Harapan, 05-07-2003

Zara, M. Yuanda. 2018. “Tuan Rumah yang Ramah, Peserta yang Berprestasi: Imej Indonesia di Asian Games 1962 di Surat Kabar Kedaulatan Rakjat”, dalam Patrawidya, Vol. 19, No. 2, Agustus 2018. hlm. 173-196.