Kompleks Gelora Bung Karno

From Ensiklopedia

Kompleks Gelora Bung Karno, berada di Senayan, Jakarta Selatan, adalah salah satu proyek monumental Sukarno yang dibangun pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965). Kompleks Gelora Bung Karno awalnya untuk menyambut pelaksanaan Asian Games Ke-IV yang diadakan di Jakarta dari 24 Agustus hingga 4 September 1962. Kompleks Gelora Bung Karno, atau Pusat Olahraga Senajan, merupakan sebuah kompleks gelanggang olah raga sebesar 225 hektar, dengan sebuah Stadion Utama (Main Stadium) berkapasitas 100.000 orang, sebuah Istana Olahraga (Sport Palace) dengan kapasitas 10.000 orang, Stadion Renang (Swimming Stadium) dnegan kapasitas 8.000 orang, Stadion Tennis (Tennis Stadium) dengan kapasitas 6.000 penonton, Stadion Atletik dan Hockey (Athletics and Hockey Stadium) dengan kapasitas 25.000 penonton, Lapangan Volleyball (Volleyball Court) dengan kapasitas 4.000 orang, sebuah Gedung Basketball (Basketball Hall) dengan kapasitas 4.000 orang, serta 5 buah lapangan-lapangan latihan multifungsi (Mimbar Penerangan 1962, 393–95). Stadion Utama Pusat Olahraga Senajan, yang kini dikenal sebagai Stadion Utama Gelora Bung Karno, selesai dibangun pada bulan Juli 1962 (Mimbar Penerangan 1962, 393).

Kompleks Gelora Bung Karno dirancang oleh arsitek ternama Indonesia, Friedrich Silaban, dan dibangun dengan bantuan dana dan teknis dari Uni Soviet (Pour and Antar 2004, 39), yang kala itu menggelontorkan setidaknya 12.5 juta dollar AS dalam bentuk pinjaman lunak untuk mendukung pembangunan proyek Kompleks Gelora Bung Karno (Pour and Antar 2004, 37). Dalam pelaksanaan pembangunannya, terdapat setidaknya ada 40 sarjana Teknik dari seluruh Indonesia, 12.000 tenaga kerja sipil dan militer, serta tenaga ahli teknis dari Uni Soviet, Hongaria, Swiss, Jepang, Perancis, dan Jerman (Pour and Antar 2004, 40). Proyek Stadion Utama Gelora Bung Karno memiliki keistimewaan karena konstruksi atapnya bermodel temu gelang, atau atap yang menutupi seluruh tribun penonton, yang kala itu merupakan sebuah capaian teknik yang cukup signifikan (Pour and Antar 2004, 42–43).

Semasa Pemerintahan Orde Baru, Kompleks Gelora Bung Karno dikenal sebagai Kompleks Gelora Senayan. Namun, setelah Reformasi 1998, Kompleks ini kembali bernama Kompleks Gelora Bung Karno.

Penulis: Norman Joshua Soelias
Instansi: Northwestern University
Editor: Dr. Andi Achdian, M.Si


Referensi

Mimbar Penerangan. 1962. “Asian Games IV,” July 1962.

Pour, Julius, and Yori Antar. 2004. Dari Gelora Bung Karno Ke Gelora Bung Karno. Jakarta: Grasindo.