Neo Kolonialisme dan Imperialisme (NEKOLIM)

From Ensiklopedia

NEKOLIM atau Neo Kolonialisme dan Imperialisme adalah istilah populer dalam kehidupan politik Indonesia pada decade 1960an, seiring  memuncaknya situasi perang dingin antara blok timur dan blok barat memperebutkan pengaruh mereka di dunia saat itu. Penggunaan istilah NEKOLIM itu sendiri  dimaksudkan sebagai jargon politik mempersiapkan masyarakat Indonesia akan ancaman penjajahan baru setelah perang kemerdekaan melalui kekuatan ekonomi dan politik. Presiden Sukarno saat itu merupakan salah seorang juru bicara utama yang menyerukan politik anti NEKOLIM yang mengingatkan rakyatnya tentang ancaman nyata penjajahan baru tersebut.  

Sukarno pada masa ini memiliki kecenderungan untuk mengarah pada salah satu poros berbasis pada nasionalisme, anti-kolonial, dan anti-imperialisme. Poros Sukarno ini dikenal dengan istilah NEKOLIM, yang juga merujuk pada negara-negara yang didukung baik itu oleh Amerika Serikat maupun oleh Uni Soviet (Tarmizi, 2019: 163-164). Popularitas istilah NEKOLIM menggambarkan politik luar negeri Indonesia yang melawan neo-kolonialisme, kolonialisme, dan imperialisme (Bunnel, 1966: 37). Hal ini tidak terlepas dari pandangan Letnan Ahmad Yani yang menyatakan bahwa pasca kemerdekaan, situasi pasca-kolonialisme tidak serta merta mengakhiri kekuasaan para negara imperialis (Cribb, dkk, 2004: 294).

Situasi politik pada pembebasan Irian Barat dan adanya imperium Inggris di Malaysia adalah bentuk baru neokolonialisme. Hal ini dikarenakan baik Belanda maupun Inggris mendirikan negara bonekanya yang berbasis pada negara persemakmuran. Dalam situasi ini, Sukarno mengatasnamakan diri sebagai pemimpin “New Emerging Forces” (NEFO) di dunia, sebagai lawan dari neo-kolonialis dan neo imperialis, dengan tujuan menghancurkan pengaruh NEKOLIM. Pengaruh Sukarno ini adalah simbol sebuah bangsa yang menarik tujuan nasional untuk dapat lebih tinggi musuh politis yang mengancam sistem negara pasca-kolonial (Crouch, 2007: 44).

Penulis : Syarah Nurul Fazri


Referensi

Bunnel, Frederick P. 1966. Guided Democracy Foreign Policy: 1960-1965 “President Soekarno Moves From Non Alignment To Confrontation. Modern Indonesia Project Cornell University, No II. Ithaca: Cornel University Press h. 37076

Cribb, Robert and Audrey Kahin. 2004. Historical Dictionary of Indonesia: Second Edition. Maryland: Scarecrow Press, Inc.

Crouch, Harold. 2007. The Army and Politics in Indonesia. United States: Cornell University Press

Tarmizi, Muhammad Haykal. 2019. Indonesia and Discource of the New International Economic Order (NIEO). Advances in social-sciences, Education and Humanities Research, volume 558. Proceedings of the Asia-Pacific Research in Social Sciences and Humanities Universitas Indonesia Conference (APRISH 2019)