Aubertin Walter Sothern Mallaby
Aubertin Walter Sothern Mallaby merupakan pria berkebangsaan Inggris yang lahir pada tanggal 12 Desember 1899. Sebelum dikenal dengan pangkat brigadir, sebenarnya Mallaby telah berpangkat Mayor Jenderal. Tugas memimpin brigade membuat pangkatnya disesuaikan sebagai brigadir pada saat itu (Tirto.id, 2018). Mallaby lahir dari seorang ayah bernama William Mallaby, dan ibu bernama Katherine Mary Francis. Di masa muda, Mallaby pernah bersekolah di Army Cadet College, India. Disana ia ditugaskan sebagai letnan dua. Lalu menjalani masa kuliah di Camberley Staff College. Setelah beberapa waktu, ia telah familiar bekerja baik di Inggris maupun di India.
Dalam sejarah nasional Indonesia, A.W.S. Mallaby selalu dikaitkan dengan sejarah perlawanan di Surabaya tahun 1945. Pada saat itu, ia merupakan pemimpin tentara sekutu yang merupakan pasukan Inggris yang beranggotakan penduduk Inggris keturunan India. Tentara mereka disebut brigade infantri India ke-49. Mallaby membawahi sekitar 5000 pasukan (republika, 2020). Pasca perang dunia kedua, kekalahan Jepang dari sekutu turut berpengaruh pada pelepasan wilayah kekuasaan Jepang. Saat itu, Indonesia yang sempat dikuasai oleh Jepang, hendak ditarik kembali oleh Belanda yang tergabung dalam sekutu. Pada tanggal 29 September 1945, AFNEI (Allied Forces Netherland East Indies) mulai mendarat di pulau Jawa (ditpsmp.kemdikbud.go.id, 2018). Tujuannya adalah melepaskan tentara sekutu dan melucuti senjata dari para tentara Jepang
Mallaby dan pasukannya ditunjuk untuk menjalankan misi di Surabaya. Salah satu perundingan antara sekutu dan pemerintah Indonesia adalah memutuskan daerah-daerah mana yang boleh dikuasai Inggris. Sedangkan Inggris dilarang untuk mengikutsertakan tentara Belanda dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration); (kompas.id, 2020). Situasi mulai memanas saat Inggris mulai merambah objek kekuasaan di luar kesepakatan dalam perundingan. Selain itu, tentara Inggris juga tidak hanya melucuti senjata pasukan Jepang namun juga senjata milik orang Indonesia. Lalu, pada tanggal 27 Oktober Inggris juga menyebar leaflet yang berisi ultimatum bahwa pasukan Indonesia harus segera menyerah kepada sekutu.
Akhirnya selama 2 hari berikutnya, TKR (Tentara Keamanan Rakyat) melancarkan serangan dan mendesak tentara Inggris di beberapa lokasi. Mallaby memerintahkan pasukan untuk bertahan karena kekurangan amunisi dan jumlah pasukan. Mayor Jendral Howtorn, pimpinan militer inggris di Jakarta melakukan perundingan dengan Sukarno untuk meredakan peperangan (Historia, 2018). Akhirnya dibentuklah biro khusus yang ditugaskan untuk menengahi konflik. Salah satunya adalah dilakukan pawai mobil menuju ke Gedung Internatio yang berisi tentara Inggris.
Perundingan dilakukan oleh beberapa orang dari kedua belah pihak. Mallaby sendiri dilarang masuk dan tetap berada di mobil saat perundingan berlangsung. Tiba-tiba, terdengar bunyi tembakan dari dalam Gedung Internatio. Disinyalir, tembakan dilakukan oleh pasukan Inggris. Kericuhan terjadi, dan Inggris menolak permintaan penyerahan senjata oleh kerumunan orang Indonesia di luar gedung. Berbagai sumber juga menyebutkan bahwa Mayor Venugopal menyerukan untuk melakukan penembakan dan pelemparan granat di kerumunan massa di depan gedung. Alasannya, agar Brigadir Mallaby dapat melarikan diri dari kerumunan. Mallaby yang diharapkan dapat keluar dari kerumunan nyatanya malah terbunuh. Berbagai sumber menuturkan versi yang berbeda-beda, ditembak oleh seorang pemuda Indonesia, dibakar di dalam mobil, sampai terkena lemparan granat meleset dari tentara Inggris (voi.id, 2019). Parrot (1975), menuliskan bahwa Tom Driberg memberikan kesaksian di parlemen Inggris akan keraguannya bahwa Mallaby dibunuh oleh tentara Indonesia. Berita pembunuhan tersebut dianggap hanya alasan agar memanaskan suasana untuk menarik simpati dari pihak lain. Akhirnya, kematian Mallaby pada 30 Oktober 1945 memicu peperangan yang dikenal dengan Pertempuran Surabaya 10 November 1945.
Penulis: Tyson Tirta
Referensi
Admin (2021). Pertempuran Mempertahankan Kemerdekaan RI di Berbagai Daerah. ditsmp. kemdikbud.go.id/
Gitiyarko, Vincentius (2020). Sejarah Hari Pahlawan: Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Kompas.id
Hafizhah, Haura (2020). Pertempuran di Surabaya dan Tewasnya Jenderal Mallaby. Republika.co.id
Matanasi, Petrik (2018). Tewasnya jenderal Mallaby yang memicu pertempuran 10 November. Tirto.id
Parrot, J.G.A (1975). Who Killed Brigadier Mallaby?. Southeast Asia Program Publications at Cornell University. 20: pp. 87-111
Tim Redaksi (2019). Lebih Dekat dengan Mallaby yang Dimakamkan di Ereveld. Voi.id
Wirayudha, Randy (2018). Lelaki Pencabut Nyawa Mallaby. Historia.id