Wisma Kaliurang

From Ensiklopedia

Wilayah Kaliurang saat ini merupakan daerah wisata yang terletak di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnhya di Kabupaten Sleman yang berbatasan langsung dengan propinsi Jawa Tengah, berjarak sekitar 28 kilometer dari kota Yogyakarta. Di Kaliurang ini ada bangunan bersejarah dalam proses pengakuan kedaulatan Indonesia, yaitu wisma Kaliurang, tempat perundingan khusus antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Komisi Tiga Negara  (KTN) pada 13 Januari 1948.

Perjuangan memperoleh pengakuan kedaulatan bagi bangsa Indonesia diperoleh melalui perjuangan senjata dan juga diplomasi. Perjuangan fisik dan diplomasi tidak kunjung menghasilkan kesepakatan antara Indonesia dan Belanda. Kondisi tersebut mendorong Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akhirnya campur tangan menawarkan menyelesaikan konflik Indonesia Belanda. Dewan Keamanan menawarkan pembentukan sebuah komisi jasa-jasa baik sebagai penengah konflik antara Indonesia dan Belanda. Pemilihan anggota  KTN dilakukan oleh masing-masing negara yang terlibat konflik. Pemerintah Indonesia memilih Australia sebagai anggota KTN sedangkan Pemerintah Belanda memilih Belgia. KTN mulai bekerja secara efektif setelah seluruh anggota KTN tiba di Indonesia yaitu pada 27 Oktober 1947.

Perundingan pertama antara Indonesia, Belanda dan anggota KTN adalah Renville, yang diadakan di atas kapal milik Amerika Serikat yaitu USS Renville. Sebelum kapal tersebut tiba, KTN terlebih dahulu mencoba memecahkan akar masalah antara Belanda dan Indonesia. Pada saat itu, pemerintah Belanda menghendaki permasalahan militer untuk terlebih dahulu diselesaikan. Sementara Indonesia menghendaki militer dan politik keduanya diselesaikan pada saat bersamaan. Perundingan secara resmi dilakukan pada 8 Desember 1947 setelah kapal Renville berlabuh di perairan Jakarta.

Dalam membahas permasalahan tersebut, KTN mengadakan sebuah perundingan antara anggota-anggota Komisi Tiga Negara yang dilaksanakan di sebuah wisma di daerah Kaliurang Yogyakarta. Wisma tersebut dikenal dengan nama Wisma Kaliurang, terletak di dekat kaki Gunung Merapi dan masuk kedalam kabupaten Sleman. Dalam perundingan yang dilaksanakan pada 13 Januari 1948, delegasi Indonesia dipimpin langsung Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Jenderal Sudirman. Sementara anggota KTN dari Belgia yang ditunjuk  Belanda adalah Paul Van  Zeeland, sedangkan anggota KTN yang ditunjuk Indonesia dari Autralia adalah Richard Kirby, dan dari Amerika Serikat Dr. Frank Graham. Perundingan Kaliurang ini menghasilkan Notulen Kaliurang yang menyatakan RI tetap memegang kekuasaan atas daerah yang dikuasainya pada waktu itu. Dalam perundingan tersebut, anggota KTN dari Amerika Serikat, Frank Graham, melontarkan kalimat yang terkenal pada saat itu, yaitu: "You are what you are and from bullet to ballot" yang kurang lebih berarti dari peperangan ke plebesit atau penentuan pendapat rakyat.

Wisma Kaliurang pertama kali dibangun di Jalan Astorenggo oleh Tuan Leh Meyer pada tahun 1931. Ketika pertama kali dibangun, wisma ini bernama Hotel Leh Meyer. Ketika Jepang masuk ke Indonesia, hotel ini ditinggalkan oleh pemiliknya dan kemudian berganti nama menjadi Hotel Kaliurang sampai pada tahun 1948.  Saat ini, Wisma Kaliurang terdiri atas enam buah bangunan di atas lahan seluas kurang lebih 10.000 m2. Dua bangunan diantaranya merupakan bangunan lama sementara empat lainnya merupakan bangunan baru. Bangunan yang pertama dibangun terletak di sisi timur yang merupakan banguna utama Hotel Leh Meyer.

Penulis: Abdurakhman
Instansi: Universitas Indonesia
Editor: Dr. Restu Gunawan, M.Hum


Referensi

http://e-journal.uajy.ac.id/23259/1/1601164571.pdf

http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/studi-teknis-kerusakan-bangunan-wisma-kaliurang/

https://jogja.tribunnews.com/2021/12/02/perhatikan-ada-yang-aneh-dalam-foto-wisma-kaliurang-era-kolonial-ini?page=2