Oei Tjoe Tat

From Ensiklopedia
Revision as of 12:52, 11 August 2023 by Admin (talk | contribs) (Text replacement - "Penulis: Yerry Wirawan" to "{{Penulis|Yerry Wirawan|Universitas Sanata Dharma|Dr. Farabi Fakih, M.Phil.}}")

Oei Tjoe Tat adalah seorang Tionghoa asal Solo yang lahir pada tanggal 26 April 1922, sebagai anak keenam dari Oei Ing Wie dan Ong Tin Nio. Oei Tjoe Tat merupakan generasi ketiga dari keluarga ayahnya yang berasal dari Fukien. Oei Tjoe Tat menikah dengan Kwee Loan Nio pada 10 April 1945.

Oei Tjoe Tat bersekolah di HCS untuk mendapatkan pendidikan Belanda. Setelah lulus HCS, dia harus pindah kota ke Semarang untuk melanjutkan sekolah ke HBS pada tahun 1935-1940. Di kota ini, Oei Tjoe Tat berkesempatan berkenalan dengan Siauw Giok Tjhan yang saat itu menjadi wartawan Mata Hari. Di masa sekolahnya, Oei Tjoe Tat dipengaruhi semangat berorganisasi dengan mengadakan pengumpulan dana palang merah untuk Tiongkok yang sedang berperang melawan Jepang (Oei Tjoe Tat, 2018: 31-32).

Selanjutnya Oei Tjoe Tat menempuh pendidikan sekolah hukum di Batavia. Di era pendudukan Jepang, masa studinya terputus. Di tengah suasana tidak menentu, dia kembali ke Solo. Baru pada tahun 1946, Oei Tjoe Tat melanjutkan kuliah hukumnya lagi di Jakarta yang diselesaikannya tahun 1948.  

Oei Tjoe Tat bergabung dengan Sin Ming Hui sejak tahun 1946 dan pada tahun 1948 menjadi sekretarisnya. Antara tahun 1950-1954, Oei Tjoe Tat menjadi ketua umum Sin Ming Hui yang bertempat di gedung bekas rumah Khouw Kim An (sekarang Gedung Candra Naya, Kawasan Glodok). Setelah lulus kuliah, dia bekerja di kantor advokat Mr. Lie Hwee Yoe dan Mr. Lie Kian Kiem (Oei Tjoe Tat 2018: 82-83).

Oei Tjoe Tat selanjutnya bekerja di kantor biro hukum yang didirikannya bersama Yap Thiam Hien dan di waktu yang sama sangat aktif di organisasi sosial. Organisasi tersebut antara lain Palang Merah Indonesia, Tiong Hoa Hwe Koan dan UMS (organisasi sepakbola di Jakarta). Dalam beragam kegiatan organisasinya, Oei Tjoe Tat juga menduduki jabatan penting saat menjadi presiden dari Sin Ming Hui antara tahun 1950 hingga 1953.

Oei Tjoe Tat juga aktif dalam kegiatan politik dengan menjadi anggota Partai Demokrat Tionghoa Indonesia (PDTI) tahun 1950. Bertempat di Gedung Sin Ming Hui, pada tahun 1954 Oei Tjoe Tat turut mendirikan Baperki dan duduk sebagai wakil ketua. Pada tahun 1960 Oei Tjoe Tat masuk Partindo. Pada tanggal 13 November 1963, Oei Tjoe Tat menjadi Menteri Negara.

Setelahnya Peristiwa 1965, Oei Tjoe Tat ditugaskan Sukarno untuk menyelidiki pembunuhan massal yang terjadi saat itu. Menurut laporannya terdapat sekitar 500.000 hingga 600.000 korban jiwa. Kemudian Oei Tjoe Tat turut ditangkap dan masuk penjara pada tahun 1967. Dia ditahan di RTM dan Nirbaya. Di pengadilan, Oei Tjoe Tat didampingi pengacara Yap Thiam Hien. Vonis penjara baru diterimanya pada 30 Maret 1976. Tahun 1977 Oei Tjoe Tat keluar dari penjara. Oei Tjoe Tat menuliskan kisah hidupnya dalam buku Memoar Oei Tjoe Tat: Pembantu Presiden Sukarno. Kesehatan Oei Tjoe Tat mulai memburuk pada pertengahan tahun 1980-an dan meninggal pada tahun 1996.

Penulis: Yerry Wirawan
Instansi: Universitas Sanata Dharma
Editor: Dr. Farabi Fakih, M.Phil.


Referensi

Leo Suryadinata. Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches. 4th edition. Singapore: ISEAS, 2015.

Sam Setyautama, Suma Mihardja. Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: KPG, 2008.

Oei Tjoe Tat. Memoar Oei Tjoe Tat, Pembantu Presiden Soekarno. Jakarta: Hasta Mitra, 2018.