Hotel Ambarrukmo
Hotel Royal Ambarrukmo, yang kini berdiri megah di Jalan Laksda Adisucipto di Yogyakarta, adalah salah satu hotel tertua di Indonesia dan hotel mewah pertama di Yogyakarta. Hotel ini dibangun sebagai salah satu dari proyek hotel-hotel nasional yang diprakarsai Presiden Sukarno pada 1964, bersama Hotel Indonesia di Jakarta, Samudera Beach Hotel di Pelabuhan Ratu, dan Bali Beach Hotel di Bali (Kompas.Com 2012; Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi 1990). Ambarrukmo Palace Hotel, demikian nama awal saat didirikan, sempat dikelola Okura Hotel Tokyo (Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi 1990). Pada awal masa Orde Baru, Ambarrukmo Palace Hotel, bersama dengan hotel lain tersebut di atas, dikelola oleh PT Hotel Indonesia Internasional yang didirikan pada 20 Juni 1966 (Departemen Sosial 1984).
Nama Ambarrukmo digunakan berdasarkan Kedaton Ambarrukmo, sebuah bangunan milik Sultan Hamengku Buwono VII yang kerap digunakan unutk menjamu tamu kenegaraan. Berbagai elemen asli dari Kedaton Ambarrukmo masih dilestarikan di dalam hotel hingga kini, seperti Pendopo Agung Kedaton Ambarrukmo yang dibangun pada tahun 1857; Bale Kambang yang merupakan tempat meditasi Sultan dan keluarganya; Gadri yang merupakan ruang makan Sultan, keluarganya, dan tamu-tamu kenegaraan; hingga Paviliun Gandhok Tengen dan Gandhok Kiwa yang merupakan rumah bagi para pangeran dan putri Kesultanan serta para tamunya. Paviliun Gandhok Kiwa sendiri digusur pada tahun 1960 saat Hotel pertama dibangun.(“History,” n.d.)
Selain itu, Hotel Royal Ambarrukmo juga memiliki koleksi karya seni dari masa pemerintahan Presiden Sukarno, seperti koleksi patung-patung perunggu buatan Studio Keluarga Artja yang turut membuat Patung Selamat Datang di Jakarta; Relief Untung Rugi di Lereng Merapi karya Harijadi Sumadidjaja; Mosaik Kehidupan Masyarakat di Yogyakarta karya J.Soedhiono, Mosaik Kehidupan Masyarakat Jawa Tengah karya J.Soedhiono, serta Museum Ambarrukmo.
Penulis: Norman Joshua Soelias
Instansi: Northwestern University
Editor: Dr. Andi Achdian, M.Si
Referensi
Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi. 1990. Sejarah Dan Pembangunan Pariwisata, Pos, Dan Telekomunikasi. Jakarta: Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi.
Departemen Sosial. 1984. Visualisasi Hasil Pembangunan Orde Baru Pelita I-Pelita II-Pelita III. Dumas Sari Warna.
“History.” n.d. Royal Ambarrukmo Yogyakarta. https://www.royalambarrukmo.com/history.
Kompas.Com. 2012. “Hotel Ambarrukmo, Legenda Yang Kembali Hidup,” February 7, 2012. https://bogor.kompas.com/read/2012/02/07/11035971/hotel.ambarrukmo.legenda.yang.kembali.hidup?page=all.