Hotel Indonesia

From Ensiklopedia

Hotel Indonesia berlokasi di Jl, M.H. Thamrin, Jakarta. Hotel berbintang 5 pertama di Indonesia ini menempati lahan seluas 25.082 meter persegi. Pembangunannya digagas oleh Presiden Sukarno dan dirancang oleh arsitek asal Amerika Serikat Abel dan Wendy Sorensen. Keduanya dipilih karena Sukarno terkesan dengan bangunan Gedung Pusat PBB di New York yang mereka rancang. Sukarno ingin Hotel Indonesia dibuat dengan desain yang sama. Desain menggunakan konsep modern minimalis yang menggabungkan nuansa Sumatera Barat. Pembangunan dimulai tahun 1959 dan peresmian pada 5 Agustus 1962 oleh Presiden Sukarno. Ide untuk membangun hotel berbintang lima pertama di Asia Tenggara saat itu adalah karena Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games ke-4 tahun 1962. Untuk zaman 1960-an, hotel dengan gedung berdenah bentuk T ini jelas bangunan yang luar biasa megah. Apalagi, fasilitas seperti elevator saat itu pertama kali hadir di Hotel Indonesia, belum lagi klub dansa dan kolam renang terbuka.

Hotel Indonesia memiliki banyak benda-benda seni rupa terkait Indonesia. Ada patung, lukisan, relief, sampai mosaik dinding; semuanya menggambarkan keindahan Indonesia. Penting dicatat di sini patung Dewi Sri Trubus, relief pahatan batu yang menggambarkan kehidupan masyarakat Bali berukuran 24 x 3 meter hasil karya bengkel Sela Binangun Yogyakarta, mozaik besar tarian tradisional Indonesia karya G. Sidharta, dan karya lukis seniman terkenal dunia, Lee Man Fong, yang menggambarkan flora dan fauna Indonesia.

Hotel Indonesia merupakan salah satu proyek monumental Presiden Sukarno di masa Demokrasi Terpimpin. Di pusat ibukota negara, Sukarno menunjukkan kebanggaan nasional kepada dunia dengan membangun Kompleks Olahraga Senayan, Hotel Indonesia, Jalan Layang Semanggi, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional dan Pusat Perbelanjaan Sarinah (Ardhiati 2005: 177). Dalam bukunya, Arifin Pasaribu (2014: 49) menjelaskan bahwa beberapa proyek pembangunan pada masa Sukarno dibiayai dari pampasan perang Jepang, termasuk Hotel Indonesia.

Pada perkembangannya Hotel Indonesia juga menjadi tempat menginap tamu negara yang berkunjung ke Indonesia. Pada akhir tahun 1962 Presiden Sukarno mengadakan jamuan makan malam untuk Pangeran Norodom Sihanouk dari Kamboja yang mengunjungi Indonesia. Kemudian Presiden Filipina Diosdado Macapagai juga pernah menginap di hotel ini pada tahun 1964. Selain sebagai tempat menerima kunjungan tamu negara, Hotel Indonesia menjadi tempat kegiatan budaya dan pertunjukan seni kelas dunia. Perhelatan Miss Indonesia di Hotel Indonesia telah mengantarkan Irma Priscilia Hadisurya menjadi wakil Indonesia dalam kontes Miss Internasional di Tokyo, Jepang, tahun 1969 dan Miss Asia Quest di Filipina tahun 1970. Sejak didirikan telah banyak pertunjukan musisi populer, lokal dan internasional yang digelar di Hotel Indonesia. Selain itu perhelatan pernikahan tokoh nasional juga pernah diselenggarakan di hotel ini, salah satunya adalah pernikahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herawati pada 30 Juli 1976.

Tahun 1993 Hotel Indonesia ditetapkan sebagai Cagar Budaya oleh Pemda DKI Jakarta berdasar Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 tanggal 29 Maret 1993. Setelah 40 tahun berdiri, Hotel Indoneia berhenti beroperasi sementara karena dilakukan renovasi besar-besaran. Renovasi selesai pada tahun 2009 dan Hotel Indonesia kemudian dikelola dibawah Kempinski Hotel S.A., salah satu group hotel mewah tertua di Eropa. Pembukaan kembali Hotel Indonesia Kempinski diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 20 Mei 2009.

Penulis: Martina Safitry
Instansi: UIN Raden Mas Said Surakarta
Editor: Dr. Andi Achdian, M.Si


Referensi

Arifin Pasaribu. 2014. Hotel Indonesia: gagasan Bung Karno, cagar budaya

bangsa yang dibangun dengan dana pampasan perang Jepang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi. 1990. Sejarah dan

Pembangunan Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi. Jakarta: Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi.

Irma Hadisurya. 2020. Memoar Miss Indonesia 1969. Jakarta: Kompas

Kempenski. Tt. “Hotel Indonesia Sejarah Lebih dari 50 Tahun”. Diakses pada 17

Juli 2022 dari https://www.kempinski.com/id/jakarta/hotel-indonesia/informasi-lokal/sejarah/

Sayahdikumullah, Didik dkk. 2021. “A Preliminary Consevation Study for Art

and Culture in Indonesia: Case Study at Margasatwa dan Puspita Indonesia panel Painting at Hotel Indonesia Jakarta”. Atlantis Press. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, Vol. 625

Yuke Ardhiati (2005). Bung Karno Sang Arsitek: kajian arsitektur, tata ruang

kota, interior, kria, simbol mode busana dan teks pidato 1926-1965. (Jakarta: Komunitas Bambu).