Indische Sociaal-Democratische Partij (ISDP)

From Ensiklopedia


Indische Sociaal-Democratische Partij (ISDP, Partai Sosial Demokrat Hindia) dibentuk pada September 1917, setelah memisahkan diri dari Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) yang didirikan di Semarang pada 1914. Pengaruh pemikiran komunis yang semakin menguat di dalam ISDV menjadikan para anggota ISDV yang menganut reformisme mendirikan partai baru, yaitu ISDP. Sejak Juni 1919, ISDP memutuskan menjadi sebuah partai yang independen berdasar pada program Leidsche dari Sociaal-Democratische Arbeiderspartij (SDAP) di Belanda (Verslag 1924; Burgers 2010: 166). Keputusan tersebut didasarkan pada keinginan dari masyarakat Hindia Belanda untuk mampu berdiri sendiri dan memiliki kebebasan dalam aspek politik dan ekonomi, sehingga diperlukan sebuah partai sosial demokratis yang independen dan dapat menunjang tujuan tersebut (Bataviaasch Nieuwsblad 1919).

ISDP memiliki peran dalam pergerakan nasional Indonesia bersama dengan berbagai partai politik lainnya. Pada November 1918, bersama dengan partai lainnya seperti Sarekat Islam, Insulinde, dan Budi Utomo, ISDP mendirikan Radicale Concentratie demi menuntut perubahan pada sistem pemerintahan Hindia Belanda (Verslag 1924). Pada Juni 1922, ISDP ikut serta dalam Al-Indië Congres di Bandung, sebuah konvensi yang diadakan oleh het Nationaal Eenheidscomite. Kongres tersebut bertujuan untuk mengakhiri kebijakan dominasi yang ada di koloni dan menggantinya dengan kebijakan yang lebih tepat bagi masyarakat Hindia Belanda melalui cara yang legal. Selain ISDP, perwakilan dari Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Nationaal Indische Partij (NIP) juga turut hadir dalam kongres tersebut (De Preanger-bode 1922; Verslag 1924).

Pada Juli 1927, ISDP mengadakan pertemuan yang juga dihadiri oleh beberapa tokoh seperti Agus Salim dan M. H. Thamrin guna mendiskusikan aspirasi nasionalisme dalam sosial demokrasi dan peran ISDP dalam mendukung aspirasi tersebut (Bataviaasch Nieuwsblad 1927). Pertemuan lainnya yang diadakan pada Oktober 1928 di Weltevreden, dengan mayoritas anggota yang merupakan pribumi dan beberapa anggota Volksraad, juga menguatkan dukungan ISDP pada upaya pergerakan nasional (Bataviaasch Nieuwsblad 1928).

Het Indische Volk, yang merupakan surat kabar milik ISDP, juga banyak menerbitkan artikel yang berkaitan dengan opini atau agenda milik ISDP, seperti artikel mengenai apa yang terjadi pada PNI pada akhir Desember 1929 (Soerabaiasch-handelsblad 1930). Asas (beginselprogram) ISDP menghormati slogan Indie los van Holland (Hindia lepas dari Belanda). Salah satu anggotanya, W. Middendorp, adalah seseorang yang mendukung hak untuk menentukan arah bangsa bagi masyarakat berdasar pada prinsip sosialis (Soerabaiasch-handelsblad 1930).

Memasuki 1932, popularitas ISDP mulai menurun dengan putusnya hubungan mereka dengan SDAP di Belanda (De Locomotief 1932). Setelahnya, kondisi ISDP di Hindia Belanda juga tidak terlalu baik, dilihat dari menghilangnya Het Indische Volk dari peredaran selama beberapa bulan dan kembali pada 1936 (De Indische Courant 1936).

Penulis: Dhanang Respati Puguh
Instansi: Universitas Diponegoro
Editor: Prof. Dr. Singgih Tri Sulistiyono, M. Hum.


Referensi

“Congres der S.D.A.P. te Batavia”, Bataviaasch Nieuwsblad, Edisi 10 Juni 1919.

“De I. S. D. P. Vergadering”, Bataviaasch Nieuwsblad, Edisi 04 Juli 1927.

“De I. S. D. P.: De Algemeene Vergadering”, Bataviaasch Nieuwsblad, Edisi 29 Oktober 1928.

“De Indische Sociaal-Democratische Partij”, Verslag van Bestuur en Staat van Nederlandsch-Indie, Suriname, en Curacao 1924.

“Een Verklaring van de I.S.D.P: Betreffend haar houding tegenover de scheuring in de S.D.A.P. in Nederland”, De Locomotief, Edisi 07 April 1932.

“Het Al – Indie-congres”, De Preader-bode, Edisi 06 Juni 1922.

“In hetzelfde kader”, Soerabaiasch-handelsblad, Edisi 07 Januari 1930.

“Socialisme en koloniale Politiek II”, Soerabaiasch-handelsblad, Edisi 18 Februari 1930.

“WEDEROPSTANDING”, De Indische Courant, Edisi 11 September 1936.

Burgers, J. Herman, 2010. De Garoeda en de Ooievaar: Indonesië van Kolonie tot Nationale Staat. Leiden: KITLV Uitgeverij.