Poernomowoelan
Poernomowoelan adalah satu tokoh wanita yang ikut Kongres Pemuda II, yang umumnya diikuti kaum laki-laki. Walaupun begitu, Poernomowoelan tidak ragu sama sekali dalam menyampaikan pendapatnya pada kongres tersebut. Poernomowoelan ikut aktif dalam organisasi Jong Java Bond, dalam Kongres Pemuda II sebagai perwakilan dari Jong Java. Ia menyuarakan pentingnya pendidikan untuk kaum pribumi terutama anak-anak dan juga dikenal sebagai guru yang mengajarkan baca tulis kepada anak-anak (HaiDiva.com).
Kongres Pemuda II adalah lanjutan dari Kongres Pemuda I yang dirasa belum cukup untuk bisa menyatukan semua organisasi pemuda yang ada pada masa itu. Maka dari itu PPPI atau Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia berinisiatif untuk mengadakan kembali Kongres Pemuda untuk kedua kalinya. Kongres Pemuda II diselenggarakan pada tahun 1928. Dalam kongres ini dilakukan beberapa kali rapat pertemuan yang dimulai pada Sabtu, 27 Oktober 1928, yang berlokasi di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB). Pada pertemuan rapat yang pertama Muhammad Yamin tampil memberikan pidatonya yang didengarkan oleh semua peserta yang berisi tentang penguatan persatuan pemuda, kesamaan, dan keragaman sejarah, bahasa, adat dan pendidikan yang harus didasari kemauan yang kuat (Adrianto, 2020: 38). Pada pertemuan rapat kedua pada Minggu, 28 Oktober 1928, di gedung Oost-Java Bioscoop Poernomowoelan tampil memberikan pendapatnya di hadapan para peserta, baik para anggota organisasi kepemudaan dan para pers yang juga ada pada pertemuan itu (Kutoyo, 1985: 31). Poernomowoelan mengatakan bahwa anak harus bisa mendapatkan pendidikan kebangsaan dan harus pula mendapat keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah serta anak-anak juga harus dididik secara demokratis. Dalam kesempatan ini Poernomowoelan tidak sendiri karena Sarmidi Mangoensarkoro juga memberikan pendapat yang sama (Max, 2019: 18).
Poernomowoelan bersama dengan anggotanya dan wanita-wanita lain pernah mengadakan malam komite urusan wanita yang juga masih dibawah dalam organisasi Jong Java Bond. Dalam malam pertemuan wanita-wanita Jong Java Bond ini Poernomowoelan dan wanita lainnya diapresiasi oleh media yang meliput atas keramahan yang mereka berikan dalam menerima para tamu pria terutama pers Belanda yang bersikap kurang baik dan meminta mereka untuk menghilangkan semua pembicaraan tentang Indonesia yang dianggap berbahaya terutama oleh seorang redaktur senior Belanda yang hadir pada acara tersebut (Overzicht van de Inlandsche en Maleisisch-Chineesche pers, 1929: 80).
Penulis: Suprayitno
Instansi: Universitas Sumatera Utara
Editor: Dr. Restu Gunawan, M.Hum
Referensi
Adrianto, Sopan (2020) Kamu Siap Berubah?. Jakarta; Alex Media Komputindo.
HaiDiva.com: https://haidiva.com/perempuan-tangguh-di-tengah-sumpah-pemuda/ diakses 20 Oktober 2021 23:00 WIB.
Kutoyo, Sutrisno (1985) Prof. H. Muhammad Yamin, S.H. Jakarta; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Buku Terpadu.
Max, Boli Sabon (2019) MENGENAL INDONESIA Aku cinta Indonesia, Tak Kenal Maka Tak Sayang. Jakarta; Penerbit Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Overzicht van de Inlandsche en Maleisisch-Chineesche pers, 1929, no 3, 08-01-1929.