Tri Tuntutan Rakyat (TRITURA)
TRITURA merupakan tuntutan yang dilayangkan melalui sebuah gerakan demonstrasi selama lima hari berturut-turut sejak 10 Januari 1966 oleh mahasiswa atas situasi politik dan ekonomi yang kurang kondusif. TRITURA merupakan Tiga Tuntutan Rakyat yang hadir sebagai respon atas terjadinya peristiwa Gerakan 30 September atau yang dikenal juga dengan nama G30S tahun 1965. Empat bulan setelah terjadinya peristiwa G30S mahasiswa menganggap bahwa Presiden tidak tegas terhadap PKI karena masih melibatkan orang-orang yang terafiliasi dengan PKI dalam pemerintahan. PKI sendiri merupakan partai yang dituduh terlibat sebagai aktor utama dalam gerakan penculikan jenderal-jendral pada malam 30 September 1965. TRITURA berisi tiga tuntutan yang dilayangkan kepada Presiden untuk segera dipenuhi. Tiga tuntutan tersebut ialah pembubaran PKI, perombakan Kabinet Dwikora, dan turunkan harga kebutuhan pokok (Permana, 2018).
Kelompok mahasiswa pelopor aksi TRITURA ini merupakan kelompok yang menamakan diri Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia atau yang disebut dengan KAMI. KAMI sudah terbentuk sejak tanggal 25 Oktober 1965 dengan dilatarbelakangi oleh sentimen anti komunis yang begitu merebak jauh sebelum peristiwa demonstrasi besar TRITURA di tahun 1966. (Raditya, 2021) Aksi demonstrasi TRITURA tidak hanya dijalankan oleh KAMI sendiri demonstrasi ini juga melibatkan beberapa organisasi diantaranya Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI), dan beberapa lainnya. (Maarif, 2022) pada aksi demonstrasi ini mahasiswa yang terlibat ada puluhan ribu, massa aksi yang banyak tersebut mendapatkan beberapa dukungan dalam menjalankan aksi demonstrasi untuk menyuarakan TRITURA. Dukungan yang diterima oleh massa aksi tersebut berasal dari masyarakat umum dan juga tentara (Sitompul, 2019).
Demonstrasi untuk menyuarakan TRITURA yang dilakukan mahasiswa kemudian ditanggapi oleh Presiden Sukarno dengan membentuk susunan kabinet baru dalam sidang kabinet yang dilakukan di Istana Bogor. Kabinet baru bentukan Presiden Sukarno itu kemudian dikenal dengan sebutan kabinet seratus menteri atau Kabinet Dwikora II yang berisikan 132 pejabat menteri dan pembantu Presiden setingkat menteri. Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 38 tahun 1966 kemudian Kabinet Dwikora II dibentuk dan reshuffle kabinet tersebut di umumkan pada tanggal 21 Februari 1966 (Hutama, 2015). Pada tanggal 24 Februari 1966, bertepatan dengan pelantikan Kabinet Dwikora II massa gabungan KAMI dan beberapa rombongan yang lain serta dukungan dari pasukan tidak dikenal melakukan demonstrasi besar-besaran. Massa demonstran berusaha menghambat jalannya pelantikan Kabinet Dwikora II. Namun pemblokiran yang dilakukan massa aksi demonstrasi TRITURA tersebut gagal dikarenakan banyak calon menteri-menteri yang dilantik masih bisa menuju ke Istana Negara. (Hutama, 2015).
Demonstrasi tanggal 24 Februari 1966 ini kemudian berjalan semakin memanas ketika kerumunan massa mahasiswa semakin banyak dan mulai mendekati Istana Negara. Kemudian adanya tembakan yang menewaskan dua korban yang meninggal yakni Arif Rahman Hakim mahasiswa kedokteran UI dan Zubaedah siswi SMA. (Permana, 2018) Segala gejolak keadaan sosial politik hingga lahirnya TRITURA hingga kemudian perginya Presiden Sukarno dari sidang kabinet di tanggal 11 Maret 1966 tersebut akhirnya berujung pada peralihan kekuasaan Orde Lama pimpinan Presiden Sukarno ke tangan Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, 1986).
Penulis: Azrohal Hasan
Instansi: Universitas Indonesia
Editor: Dr. Bondan Kanumoyoso
Referensi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. (1986). Sejarah Surat Perintah 11 Maret 1966. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan. Hlm. 41-48
Hutama, R. J. (2015). Resimen Cakrabirawa (1962-1967). Surabaya: Universitas Airlangga. Hlm 75-83
Maarif, S. D. (2022, Januari 5). Sejarah Hari Tritura yang Diperingati 10 Januari dan Isi Tritura. Retrieved from www.tirto.id: https://tirto.id/sejarah-hari-tritura-yang-diperingati-10-januari-dan-isi-tritura-gm2C
Permana, B. R. (2018, Februari 24). Tertembaknya Arif Rahman Hakim Mempercepat Pelengseran Sukarno. Retrieved from www.tirto.id: https://tirto.id/tertembaknya-arif-rahman-hakim-mempercepat-pelengseran-sukarno-cE8v
Raditya, I. N. (2021, Oktober 25). Mahasiswa Mendirikan KAMI Untuk Mengganyang PKI. Retrieved from www.tirto.id: https://tirto.id/mahasiswa-mendirikan-kami-untuk-mengganyang-pki-cyZ2
Sitompul, M. (2019, September 30). Serba-serbi Demonstrasi 1966. Retrieved from www.historia.id: https://historia.id/politik/articles/serba-serbi-demonstrasi-1966-v5bk4/