Pemuda

From Ensiklopedia

Pemuda dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2009 didefinisikan sebagai warga negara Indonesia yang berusia antara 16 hingga 30 tahun. Pemuda sering juga disebut dengan generasi muda atau kaum muda.  Pemuda   digambarkan sebagai sosok yang penuh semangat untuk bergerak dan berubah sehingga memberi kontribusi bagi integritas bangsa, sikap radikal, pemberontak, kemauan keras, berani bertindak, optimis, berpendirian teguh, tidak gampang putus asa, pantang mundur (Pertiwi 2013).

Di dalam Sejarah Indonesia pemuda didefinisikan  berdasarkan persepsi sosial dan pengalaman historis. Selain itu, pemuda di Indonesia dianggap sebagai salah satu fenomena historis yang muncul dalam satu fenomena yang universal. Pemuda menjadi agen perubahan dan pendorong dari revolusi yang terjadi di Indonesia. Titik-titik sejarah Indonesia sejak masa prakemerdekaan hingga kemerdekaan menghadirkan pemuda sebagai aktor penggeraknya.  Pemuda-pemuda Indonesia yang terlibat dalam gelombang revolusi dan progresif dalam aksi-aksi politik  didefinisikan dalam istilah angkatan (Naafs dan White 2012 : 93;   Abdullah dan Yasin (eds) 1974).

Dalam catatan sejarah politik antikolonial, istilah pemuda  pertama kali digunakan sebagai identitas pada saat Kongres Pemuda I yang berlangsung tanggal 30 April 1926. Kongres ini dihadiri para pemuda yang menamakan dirinya gerakan Tri Koro Darmo, Jong Java, Jong Celebes Bond, Jong Sumatra Bond. Berdasarkan hasil kongres ini diputuskan untuk mengadakan Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 yang  menghasilkan tiga keputusan pokok yaitu : 1) Dibentuknya suatu badan fusi untuk semua organisasi pemuda. 2) Menetapkan ikrar pemuda Indonesia bahwa mereka: a) Mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. b) Mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. c) Menjunjung bahasa yang satu, bahasa Indonesia ( Leirissa dkk 1988: 26)

Awal abad ke-20 menjadi awal kelahiran kaum intelektual muda Indonesia pasca dijalankannya politik etis di bidang pendidikan di akhir abad ke-19. Para intelektual ini berasal dari pemuda yang lulus dari pendidikan barat yang diperkenalkan oleh Pemerintah Belanda.  Pengalaman-pengalaman baru yang diperoleh selama pendidikan membentuk kesadaran nasional pada diri pemuda. Pada periode selanjutnya, kelompok-kelompok pemuda ini memiliki peran penting  dalam sejarah Indonesia yaitu menjadi penggerak perubahan menuju cita-cita kemerdekaan (Legge 2003 ; Anderson 2018).   

Perjuangan para pemuda Indonesia dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan secara nyata tampak pada periode revolusi 1945 hingga reformasi 1998. Menjelang kemerdekaan Republik Indonesia,  pemuda-pemuda Indonesia dengan semangat yang besar telah mendorong terjadinya percepatan proses Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Para pemuda yang berjuang pada masa revolusi ini disebut dengan angkatan 45. Pada masa  Orde Lama, pemuda bertransformasi dalam bentuk perwira militer junior. Mereka adalah para pemuda yang berjuang pada masa revolusi yang bukan hanya produk dari pendidikan Belanda akan tetapi juga hasil didikan militer Jepang. Pada masa pendudukan Jepang, pemuda yang berpendidikan dilatih militer untuk membantu Jepang dalam melawan Sekutu. Setelah kemerdekaan, para pemuda ini diangkat menjadi perwira militer di pemerintahan Sukarno. Sikap  otoriter pemerintahan Sukarno dan kedekatannya terhadap Partai Komunis Indonesia mendorong lahirnya pemuda-pemuda yang anti Sukarno dan dikenal dengan angkatan 66 (Nowak 2021). Ketidakpuasan terhadap pemerintah Orde Baru akibat praktek korupsi, kolusi dan nepotisme  menghadirkan fenomena sejarah dengan pemuda sebagai aktornya. Gerakan mahasiswa  dan kaum intelektual di berbagai perguruan tinggi melakukan demostrasi menuntut mundurnya Suharto. Mereka kemudian dikenal  dalam sejarah Indonesia dengan angkatan 98 (Sebastian 2014).

Penulis: Ida Liana Tanjung
Instansi: Masyarakat Sejarah Indonesia
Editor: Prof. Dr. Purnawan Basundoro, S.S., M.Hum


Referensi :

Naafs, Suzanne  dan Ben White (2012).  Generasi Antara: Refleksi tentang studi Pemuda Indonesia. Jurnal Studi Pemuda, Vol.1. No.2. September

Abdullah, Taufik  dan M. Yasin (eds) (1974) Pemuda dan Perubahan Sosial. Jakarta: LP3ES

Legge, J.D (2003). Kaum Intelektual dan Perjuangan Kemerdekaan. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

Anderson, Benedict (2018). Revoloesi Pemoeda: Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944-1946. Tanggerang : Marjin Kiri

Leirissa, R.Z. dkk ( 1988). Sejarah Pemikiran Tentang Sumpah Pemuda. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pertiwi, Yulianti Eka Pertiwi dkk  (2013). Peranan Pemuda dalam Pergerakan Nasional Indonesia Tahun 1908-1928 . Jember : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Sebastian, Leonard C (2014)  Pemuda Rising : Why Indonesia Should Pay Attention to its youth. S. Rajaratnam School of International Studies

Nowak, Nurman (2021). Pemuda, Politik dan Keterlibatan Sosial di Indonesia Kontemporer. Jakarta: friedrich-Ebert-Stiftung