Gedung Nasional Indonesia (Surabaya)
Gedung Nasional Indonesia (GNI) saat ini adalah bangunan cagar budaya yang lokasinya berdekatan dengan bangunan cagar budaya lainnya di Kota Surabaya, seperti Tugu Pahlawan. Di bagian depan gedung terdapat patung dr. Sutomo, selaku pendiri organisasi pemuda pada masa pergerakan nasional, yaitu Budi Utomo. Di patung tersebut terdapat sebuah plakat yang bertuliskan: “Senantiasa berjuang kemuka jurusan kita, dengan tiada memperdulikan sendirian dan cela, bahkan tiada menyesali kehilangan dan keluarganya yang harus menderita dari barang-barang yang menyenangkan hidup kita sendiri”. Kaitan antara GNI dengan dr. Sutomo adalah bahwa pendirian gedung didasari pada prakarsa dr. Sutomo pada tahun 1930-an (Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya 2017).
Pembangunan gedung dimulai pada 11 Juli 1930, enam tahun setelah dr. Sutomo menggagas pembentukan Indonesische Studieclub (ISC), sebuah organisasi pelajar yang mengutamakan pembangunan karakter pemuda bangsa yang terpelajar, mahir bekerja, dan berjuan untuk persatuan. Pada awalnya, perkumpulan pelajar ini hanya mencakup pelajar Surabaya saja, tetapi dalam perkembangannya anggota ISC berasal dari berbagai latar organisasi, seperti Muhammadiyah, Persatuan Minahasa, Sarekat Ambon, Timorsch Verbond, Sarekat Madura, Budi Utomo, Sumatranen Bond, dan Pasundan (Hadrianus 1991). Dr. Sutomo adalah pemuda asal Nganjuk, Jawa Timur, yang bersekolah di sekolah dokter STOVIA, yang pemikirannya mendapatkan banyak pengaruh dari dokter Jawa lainnya, yaitu dr. Wahidin Sudirohusodo (Pamungkas 2020; Nagazumi 1989).
Sebagai sebuah kelompok belajar atau diskusi, anggota Indonesische Studieclub secara rutin mengadakan diskusi politik dan membahas sejumlah persoalan publik. Kelompok belajar politik seperti ini lantas diikuti Sukarno di Bandung ketika ia mendirikan Algemeene Studieclub. ISC menjadi cikal bakal dari kelahiran organisasi politik yang didirikan oleh dr. Sutomo, yaitu Partai Persatuan Bangsa Indonesia (Partai PBI). Pada akhir 1935, PBI dan Budi Utomo berfusi jadi Partai Indonesia Raya (Parindra), yang kemudian bergerak di bidang pemberdayaan ekonomi melalui bank, koperasi, organisasi tani, serta kegiatan sosial masyarakat seperti pendirian panti asuhan dan rumah sakit (Firdausi 2019).
Dana pembangunan gedung dikumpulkan secara sukarela dari tokoh-tokoh pergerakan, seperti R. Sunyoto, R.M.H. Suyono, R.P. Sunario Gondokusumo, dan Achmad Dais, serta dana dari masyarakat Surabaya. Tujuan pendirian GNI adalah sebagai tempat pertemuan bagi para tokoh pergerakan dalam menyusun taktik dan strategi dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan Akta Notaris H.W. Hazenburg tertanggal 21 Juni 1930 Nomor 101, dr. Sutomo ditunjuk sebagai Ketua Pengurus GNI, dengan R.P. Sunario Gondokusumo sebagai Sekretaris, R.M.H. Suyono sebagai Bendahara, serta R. Sunyoto dan Achmad Dais sebagai Komisaris. Para pengurus gedung mulai bertugas pada 21 Juni 1930 hingga 30 Mei 1938, ketika dr. Sutomo meninggal dunia.
Selanjutnya, gedung ini terus menjadi bagian dari pergerakan pemuda Surabaya, antara lain pelaksanaan Rapat Pembentukan Komite Nasional Indonesia (KNI) di Surabaya sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan yang digagas oleh Angkatan Muda, pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Surabaya pada bulan September hingga menjadi Markas BKR Surabaya, penyelenggaraan rapat-rapat Pemuda Putri Indonesia, serta peresmian Penerbang Angkatan Laut Surabaya (PALS) (Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya 2017).
Penulis: Linda Sunarti
Instansi: Institut Universitas Indonesia
Editor: Dr. Restu Gunawan, M.Hum
Referensi
Firdausi, Fadrik Aziz (2019). “Dr. Soetomo, Orang Konservatif di Tengah Radikalisasi Pergerakan”, Tirto, 30 Mei 2019. https://tirto.id/dr-soetomo-orang-konservatif-di-tengah-radikalisasi-pergerakan-d5lr.
Hadrianus, Petrus (1991). “Lakon Pergerakan di Jawa: Soetomo, 1923-1930”, Skripsi Universitas Indonesia.
Nagazumi, Akira (1989). Bangkitnya Nasionalisme Indonesia: Budi Utomo 1908-1918/The Dawn of Indonesian Nationalism: the early years of the Budi Utomo, 1908-1918. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Pamungkas, M. Fazil (2020). “Kiprah Dokter di Dunia Pergerakan”, Historia, 8 April 2020. https://historia.id/sains/articles/kiprah-dokter-di-dunia-pergerakan-6m7br/page/1.
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya (2017). “Gedung Nasional Indonesia (GNI) di Surabaya”, No. RegNas CB: CB.1489, SK Penetapan Nomor 370/M/2017 tanggal 29 Desember 2017. http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2017022300035/gedung-nasional-indonesia-gni-di-surabaya.